Merawat Murai Batu Dorong Ekor

merawat murai batu dorong ekor

Merawat murai batu dorong ekor sangatlah penting untuk diketahui bagi para pecinta burung murai batu. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa salah satu ciri khas burung murai batu adalah dengan ekornya yang panjang. Kelenturan dan panjang ekor murai batu bisa bervariasi, tergantung faktor genetik dan rasnya.
Nah, dengan ekor panjang yang dimiliki murai batu,maka akan sangat indah dan menawan dengan tampilanya dan hal inilah yang mampu memikat hati para kicaumania sekalian selain dari kicaunya yang luar biasa. Tak heran jika perawatan murai batu saat dorong ekor adalah hal yang utama dan hal yang paling penting serta wajib untuk di ketahui.
Baca juga Artikel ini >> Cara Merawat Burung Murai Batu

merawat murai batu dorong ekor

Seperti diketahui, setelah murai batu menyelesaikan masa mabungnya, bagian terakhir yang harus diselesaikan adalah dibagian proses pemanjangan ekornya. Ekor ini secara bertahap akan bertambah panjang, hingga mencapai batas tertentu sesuai dengan kualitas genetik maupun kualitas perawatan selama masa mabung.
Pada saat murai batu memasuki proses dorong ekor, maka perawatan yang tepat harus diterapkan agar burung memiliki bentuk ekor yang sempurna, kuat, sehat, dan berkilauan.
Salah perawatan sedikit saja bisa mengganggu proses tersebut, yang berakibat ekor mudah rusak atau patah, nyerit, bercabang serta tidak sepanjang yang sebelumnya. Maka dari itu perlu diperhatika cara merawat murai batu saat dorong ekor.

merawat murai batu dorong ekor

Pada dasarnya merawat murai batu dorong ekor tidaklah sulit, tetapi dalam hal ini akan bener-bener menuntut perhatian Anda selaku pemilik burung agar Anda tidak kecewa dengan hasil akhir tumbuhnya ekor murai batu kesayangan Anda.
Pada saat dorong ekor, perawatan yang harus diterapkan sebenarnya masih sama seperti perawatan pada masa mabung. Meskipun demikian, sayangnya masih banyak muraimania yang tidak menyadari hal ini, dan langsung memberikan perawatan harian biasa saat murai dalam keadaan mendorong ekornya.
Akibatnya bisa ditebak bulu ekor mudah rusak, keriting, bercabang, dan nyerit. Bahkan panjang ekornya tak akan seperti biasanya. Karena itu, agar pertumbuhan bulu ekor murai lebih maksimal, perwatan khusus itulah yang harus Anda lakukan dan akan menjadi solusinya.
Simak kembali Artikel ini >> Cara Merawat Burung Murai Batu Mabung

merawat murai batu dorong ekor

Banyak para pengemar murai batu yang memberikan pakan tambahan atau EF ketika murai batu sedang dorong ekor. Alasannya, EF bisa mempercepat tumbuhnya bulu-bulu ekor secara maksimal.
Tetapi perawatan itu hanya bisa dilakukan jika Anda telah terbiasa, atau Anda punya waktu cukup dalam merawat burung yang hanya mengkonsumsi EF saja.
Berikut ini bentuk perawatan dorong ekor yang biasa Anda lakukan pada burung murai batu kesayanggan Anda. Simak dibawah ini:

Perawatan Murai Batu Saat Dorong Ekor

  • Berikan 4-5 ekor jangkrik pada pagi dan sore hari.
  • Berikan kroto segar sebanyak satu cepuk, setiap 2 – 3 kali dalam seminggu. Jika Anda memiliki kroto cukup berlimpah, boleh saja diberikan setiap pagi hari.
  • Mandi sebaiknya tidak dilakukan dalam karamba mandi, tetapi sediakan bak mandi dalam sangkar hariannya.
  • Penjemuran sebaiknya tidak dilakukan secara rutin, cukup beberapa kali seminggu, dan dilakukan hanya pada waktu pagi (setelah matahati terbit) dengan durasi tidak lebih dari 15 menit.
  • Selama perawatan, murai batu disimpan di tempat sejuk, nyaman, dan tidak terganggu burung sejenis maupun burung fighter lainnya. Alternatif lain, Anda bisa memberikan full kerodong.
  • Bersihkan kotoran murai setiap pagi dan sore hari, untuk menjaga kesehatan bulu dan terhindar dari serangan tungau / parasit.
  • Lakukan pemasteran dengan burung atau suara masteran yang tepat.

Artikel tentang: Perawatan Murai Batu Mabung Tidak Tuntas
Itulah perawatan yang harus Anda lakukan mengenai murai batu yang sedang proses dorong ekor. Akan tetapi, bila Anda sudah melakuakan perawatan seperti diatas, tapi hasil akhir pada bulu ekornya masih belum sempurna seperti yang Anda inginkan dan hal itu bisa jadi di sebabkan dengan faktor lain. Untuk itu, simak tips tambahan dibawah ini:

merawat murai batu dorong ekor

Mengatasi Bulu Ekor Murai Batu Yang Tumbuh Miring

Banyak murai mania yang kecewa, karena bulu ekor yang dimiliki burung kesayaanganya tumbuhnya miring setelah proses dorong ekor selesai. Selain tak nyaman dilihat, bulu ekor miring terkadang dicabuti sendiri oleh sang murai batu, sehingga pertumbuhan ekornya makin terganggu.
Biasanya, bentuk ekor yang miring disebabkan oleh posisi istirahat burung yang terlalu menempel jeruji sangkarnya. Karena itu, sebaiknya menggunakan tenggeran khusus, yaitu tenggeran berbentuk huruf T. Bisa juga diakali dengan memberi jarak antara tenggeran dan jeruji sangkar.
Penggantian tenggeran ini perlu dilakukan terutama ketika murai batu sering tidur dengan menempelkan tubuhnya pada jeruji sangkar.
Lalu bagaimana mengatasi bulu ekor murai jika terlanjur tumbuh miring? Cara paling sederhana tapi efektif adalah memandikan murai batu secara rutin.
Jika burung biasanya dimandikan 2 – 3 kali seminggu, maka dalam kasus ini murai batu perlu dimandikan rutin tiap hari, pagi dan sore. Selain itu, Anda juga bisa menyemprot halus bulu ekor yang tumbuh miring, untuk merangsang burung merapikan ekornya. Jika dilakukan secara rutin, maka ekornya akan kembali normal dan bisa tumbuh sempurna.

Menangani Bulu Ekor Murai Batu Yang Tidak Tumbuh

Pertumbuhan bulu bisa saja terhambat oleh gumpalan darah yang mengering di daerah pori-pori kulit. Hal ini biasanya terjadi akibat pencabutan bulu secara paksa atau tidak tepat, sehingga merusak kulit burung yang menimbulkan pendarahan.
Ketika terjadi pendarahan, biasanya atau seringkali kita tidak melihatnya, karena permukaan kulit tertutup oleh bulu-bulu yang lain. Begitu pun ketika darah mengering, menggumpal, dan menghambat pori-pori kulit, terutama pada daerah di mana bulu baru nantinya akan tumbuh.
Coba diingat lagi, apakah Anda pernah melakukan pencabutan bulu secara paksa, atau setidaknya pernah “membantu” mencabuti bulu burung namun dengan cara yang tidak tepat? Jika pernah, maka kemungkinan hal itulah penyebab bulu ekor tidak tumbuh.
Solusinya? Tentu harus menyelesaikan dulu sumber penyebabnya, yaitu gumpalan darah yang mengering dan menyumbat pori-pori kulit. Caranya, pegang burung dengan rileks namun hati-hati, agar tidak membuat burung merasa tertekan (stres). Setelah itu, bersihkan darah yang menutupi pori-pori tersebut dengan air hangat.
Di sini ada dua pendapat mengenai cara membersihkan darah yang menutupi pori-pori

  1. Singkapkan bulu ekor, kemudian pastikan daerah di atas kloaka di mana bulu-bulu ekor tertanam tercelup ke dalam air hangat. Saat tercelup, bersihkan bagian kulit yang dulu pernah ditumbuhi bulu ekor dan kini tidak tumbuh lagi. Caranya dengan menggosok pelan-pelan menggunakan jari tangan kita.
  2. Singkapkan bulu ekor, kemudian carilah bagian kulit yang dulu pernah ditumbuhi bulu ekor namun kini tidak tumbuh lagi. Basahi daerah tersebut dengan air hangat, lalu digosok pelan-pelan menggunakan jari tangan kita.

Saya lebih menganjurkan cara kedua, karena cara pertama sangat berpotensi membuat burung stres. Tidak hanya itu, bulu-bulu ekor lainnya yang sebenarnya sehat malah bisa rusak akibat pengaruh air hangat.
Untuk kasus dimana kulit burung bersisik atau berjamur, kemudian kering dan menyumbat pori-pori kulit, hal itu biasanya terjadi saat burung mengalami mabung (rontok bulu) dan mendapat perawatan tidak tepat. Misalnya, saat mabung sering terkena sinar matahari secara langsung, atau dijemur lama sehingga kulitnya kering dan bersisik.
Solusinya sama seperi membersihkan gumpalan darah. Tetapi apabila setelah ditunggu lama bulu belum juga tumbuh, berarti pada permukaan kulit termasuk pori-porinya bukan sekadar bersisik, tetapi ditumbuhi jamur. Maka dari itu, mau tak mau harus ada perlakuan tambahan, yaitu menghilangkan jamurnya terlebih dulu. Untuk cara membersihkan jamur bisa dengan obat-obatan khusus pembasmi jamur untuk burung, anda bisa mencari obat tersebut di toko burung terdekat Anda.
Semoga Membantu, salam kicaumania

LInk produk klik Disini atau klik pada gambar

2 Komentar

  1. Kang info berkata:

    Apa boleh di kasih Betadine atau dibiarkan saja gan?

    Suka

Tinggalkan Komentar